Kalurahan Karangrejek

Karangrejek (SID)–Kelompok seni tradisional Jathilan Rogo Joyo Suro (RJS) dari Kalurahan Karangrejek, Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencuri perhatian publik dalam penampilan perdananya di wilayah Ngulu Kidul, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah pada hari Minggu, 28 September 2025.

Penampilan perdana ini didampingi oleh Lina Susanti, yang akrab disapa Cik Lin, selaku pendamping Kalurahan Budaya Karangrejek.

Cik Lin menekankan pentingnya membawa identitas lokal Gunungkidul ke setiap pertunjukan, salah satunya melalui ikon Penthul dan Tembem yang dikenal dengan konsep penampilan yang kocak dan menghibur penonton.

“Dari sisi nilai hiburan pementasan jathilan, warga merasa sangat senang dan terhibur sekali,” ungkap Suharyono, salah satu sesepuh jathilan asal Kalurahan Karangrejek, Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul.

Ia berharap kedepan, seni jathilan semakin dikenal dan dicintai oleh masyarakat luas, lintas usia dan kalangan di seluruh Indonesia.

“Semoga jathilan bisa menjadi tontonan yang lebih familiar di hati semua masyarakat. Maju terus untuk semuanya, kami akan tetap semangat berlatih dan berkarya, walaupun kadang sering ada kendala modal,” tambahnya.

Penampilan RJS juga berhasil mengubah persepsi awal sebagian warga yang sebelumnya merasa canggung dan bahkan sedikit takut untuk menyaksikan pertunjukan jathilan. Namun, setelah menyaksikan langsung, mereka mengaku justru merasa terhibur.

“Awalnya saya takut, terutama karena belum pernah menonton jathilan. Tapi ternyata asyik juga. Ada interaksi lucu antara pemain dan penonton, jadi lebih menarik,” ujar salah satu ibu-ibu warga Kabupaten Wonogiri, disela menonton pertunjukan.

Kehadiran Jathilan Rogo Joyo Suro ini dinilai membawa angin segar dalam pelestarian budaya lokal, sekaligus memperkenalkan kekayaan seni tradisional Kabupaten Gunungkidul kepada masyarakat luar daerah. (Mimar)