Kalurahan Karangrejek

Karangrejek (SID)--Berawal dari kejenuhan di masa akhir pandemi Covid-19, sekelompok pemuda di Padukuhan Karangduwet 1, Kalurahan Karangrejek, Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, DIY, justru melahirkan sebuah gerakan pelestarian budaya yang menginspirasi.

Tepatnya pada peringatan Hari Jadi Kalurahan Karangrejek tahun 2020, para pemuda secara spontan mengadakan latihan bersama seni tradisional. Dari kegiatan iseng tersebut, lahirlah sebuah kelompok seni jaranan dan barongan yang kini dikenal dengan nama Rogo Joyo Suro.

Diprakarsai oleh Endhi Romadhoni, serta didukung penuh oleh para pemuda setempat, kelompok ini terbentuk dengan formasi cukup lengkap.

Untuk jaranan putri digawangi oleh Eni dan kawan-kawan, sedangkan jaranan putra dibawah komando Alfian, serta barongan dan Kewan Alas dipimpin langsung oleh Endhi.

“Kelompok kami sebagian besar berasal dari warga Kalurahan Karangrejek,” kata Haryono, salah satu sesepuh jathilan Padukuhan Kalurahan Karangduwet 1 disela acara latihan, Kamis malam, 18 September 2025.

Setelah sukses tampil dalam acara Hari Jadi Kalurahan beberapa tahun lalu, semangat para pegiat seni ini semakin menyala. Mereka aktif pentas dari satu acara ke acara lain, tidak hanya di lingkungan Kalurahan Karangrejek, tetapi juga mulai merambah ke luar daerah.

Kini di tengah gempuran budaya modern dan menurunnya minat generasi muda terhadap kesenian tradisional, Rogo Joyo Suro, pelan namun pasti, justru berhasil memperluas panggungnya. Dalam waktu dekat ini, mereka dijadwalkan tampil di Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.

Keberadaan kelompok ini menjadi bukti nyata bahwa semangat melestarikan budaya masih hidup di kalangan generasi muda. Mereka tidak sekadar mempertahankan tradisi, tetapi juga menghidupkan kembali dalam kemasan yang tetap otentik dan menarik. (Mimar)