Campursari Islami Al Wathoni : Hidupkan Seni dan Syiar Islam Sejak 1990-an

Operator Desa 17 September 2025 08:27:27 WIB

Karangrejek, (SID)--Grup Kesenian Campursari Islami Al Wathoni telah lama menjadi salah satu wadah pelestarian budaya dan syiar Islam di Kalurahan Karangrejek, Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, DIY.

Berdiri sejak tahun 1990-an, grup ini sempat mengalami masa vakum dan beberapa kali melakukan pergantian personel, namun kini tetap eksis dan aktif berkegiatan.

Saat ini, Al Wathoni beranggotakan sekitar 14 orang, sebagian besar merupakan warga Kalurahan Karangrejek. Meski bukan grup profesional di dunia entertainment, namun semangat para anggotanya tetap terjaga hingga kini.

Menurut Sularto, salah satu anggota senior grup Al Wathoni, pendirian grup ini awalnya dilandasi oleh niat dan semangat untuk berdakwah melalui seni.

“Niat awal kami memang untuk syiar agama Islam. Para pemain juga tidak mengejar pendapatan, ini lebih ke hiburan sekaligus ibadah,” ujar Sularto disela acara pentas di pengajian Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Al - Hidayah Padukuhan Karangrejek, Selasa malam, 16 September 2025.

Al Wathoni sendiri melayani berbagai jenis acara, seperti hajatan, aqiqah, pengajian, hingga tasyakuran. Soal tarif, grup ini menerapkan sistem sukarela atau seikhlasnya, dimana angkanya masih bisa dibicarakan sesuai dengan durasi dan kebutuhan acara.

Grup ini kebanyakan hanya mengadakan latihan jika ada jadwal pentas atau tanggapan, biasanya sekitar satu bulan sekali. Meski demikian, penampilan mereka tetap menghibur dan penuh makna religius.

Pj. Lurah Karangrejek, Siti Salami mengapresiasi kekompakan penampilan grup Al Wathoni dalam acara pengajian tersebut. Ia berharap para anggotanya tetap bisa menjaga eksistensi agar tetap menjadi iconic Kalurahan Karangrejek hingga masa mendatang.

Dengan menggabungkan unsur seni campursari dan nilai-nilai Islam, Al Wathoni menjadi contoh nyata bagaimana tradisi lokal dapat bersanding harmonis dengan dakwah, sekaligus menjadi bagian dari pelestarian budaya di tengah masyarakat. (Mimar)

 

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar