Kalurahan Karangrejek

Karangrejek, (SID)--Para petani asal Kalurahan Karangrejek, Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, DIY, berhasil memanen bawang merah dengan hasil menggembirakan meskipun menghadapi tantangan cuaca dan serangan hama.

Salah satunya ialah Suharyono (42), petani warga Padukuhan Karangduwet 1, Kalurahan Karangrejek. Ia menanam bawang merah pada bulan Juli 2025 dengan benih sebanyak 42 kilogram. Memasuki awal September 2025, ia berhasil memanen sekitar 7 kuintal atau 700 kilogram bawang merah.

Harga jual bawang merah di tingkat petani saat ini berkisar antara Rp 22.000 hingga Rp 25.000 per kilogram. Namun, dengan asumsi harga jual Rp 20.000 per kilogram, Suharyono tetap memperoleh pendapatan kotor sekitar Rp 14 juta.

“Alhamdulillah, panen kali ini cukup bagus walaupun musim kemarau basah. Hujan masih sesekali turun, tapi tidak merusak tanaman,” ujar Suharyono, Selasa, 16 September 2025.

Di Kalurahan Karangrejek, ratusan petani lainnya juga tengah menikmati masa panen bawang merah. Umumnya, hasil panen kali ini dinilai cukup memuaskan.

Menurut Winarto (55), salah seorang petani warga Padukuhan Karanggumuk 2, Kalurahan Karangrejek, sebentar lagi ia akan memanen bawang merah pada akhir bulan September 2025. Menurutnya, hasil panen kali ini diprediksi lebih bagus dibanding panen bulan Juli kemarin.

“Panen brambang (bawang merah) sekarang dijual borong, sudah deal laku diatas Rp 20 juta,” ujarnya.

Meski sempat dihadapkan pada sejumlah gangguan seperti hama ulat dan serangan jamur pada musim tanam kemarin, namun demikian para petani mengaku dampaknya tidak terlalu parah dan masih dapat dikendalikan.

Panen yang sukses ini memberikan harapan bagi para petani untuk terus mengembangkan budidaya bawang merah di wilayah Gunungkidul, yang selama ini dikenal sebagai daerah dengan tanah kering namun tetap potensial untuk pertanian hortikultura. (Mimar)