Kalurahan Karangrejek

Karangrejek (SID)--Dalam rangka persiapan musim tanam brambang (bawang merah) pada Bulan April 2025, Kelompok Tani Handayani 2 Padukuhan Karangduwet 1, Kalurahan Karangrejek, Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) membuat Trichoderma, sp.

Ketua Kelompok Tani Handayani 2, Soleh Igit Purwanto menuturkan bahwa Trichoderma bermanfaat untuk membasmi jamur pada tanaman pangan. Oleh karena itu pihaknya bersama sejumlah petani setempat pada awal bulan Februari 2025 ini getol membuat Tricoderma menggunakan bahan baku beras.

“Tahun 2024 kemarin kelompok dapat pelatihan dari BPTP (Balai Proteksi Tanaman Pertanian) DIY. Kemudian awal tahun 2025 ini kita kembangkan, kita buat Trichoderma secara mandiri. Prosesnya cukup lama, butuh sekitar 1 bulan agar Trichoderma bisa dipakai untuk pertanian,” ucap Soleh Igit, Rabu (05/02/2025).

Pembuatan Trichoderma kali ini rencananya akan dijual untuk mencukupi kebutuhan petani dengan harga terjangkau yakni Rp 30.000/kilogram.

“Kita buat trichoderrma lagi, karena memang permintaan dari petani cukup banyak,” tandasnya.

Soleh Igit menjelaskan, Tricoderma biasanya dicampur dengan media tanam atau pupuk kandang yang ditabur sebelum masa tanam. Pada tanaman brambang, Trichoderma bisa mermafaat mencegah penyakit klekor.

Upaya pembuatan Trichoderma secara mandiri itu salah satunya dilandasi adanya semangat mengikis ketergantungan petani terhadap bahan kimia, mulai dari pupuk kimia dan bahan yang bersifat racun seperti insektisida, fungisida, dan bakterisida.

Sebagai informasi bahwa Trichoderma, sp dapat menghambat pertumbuhan serta penyebaran racun jamur penyebab penyakit bagi tanaman seperti cendawan Rigdiforus lignosus, Fusarium oxysporum, Rizoctonia solani, Fusarium monilifome, sclerotium rolfsii dan cendawan Sclerotium rilfisil.

Penggunaan pupuk biologis dan agen hayati Trichoderma, sp sangat efektif mencegah penyakit busuk pangkal batang dan busuk akar yang menyebabkan tanaman menjadi layu.